Tuesday, November 8, 2016

Kalender Iven Kota Sawahlunto Tahun 2016

Sebanyak 49 ivent Kalender ivent kota Sawahlunto tahun 2016. Ivent tersebut dengan skala Kota, Propinsi, Nasional dan Internasional. 49 kalender ivent tersebut di selenggarakan bertujuan sebagai konsep dan hasil pembinaan terhadap sanggar seni di kota Sawahlunto. Pembinaan tersebut mesti di akomodir dalam bentuk keterampilan.

"Termasuk ivent dengan skala kecil berupa iven kecamatan antar desa maupun ivent yang dikategorikan semacam ngamen asyik dan Semalam di soedoet kampoeng. Mengamen Asyik tersebut dengan memfasilitasi group seni menampilkan produk seni yang dimiliki. Group seni tersebut tampil di tempat yang tersedia sesuai kesepakatan. Namun ngamen asyik tersebut konsepnya berupa group bebas berekpresi di bidang seni musik. Ngamen asyik adalah untuk menghibur pengunjung sedang kuline, lagi nongkrong dengan tujuan menghidupkan suasana kota," ujar Efriyanto, Kepala Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto, kepada Penulis, Kamis, 20 Oktober 2016.

Ia melanjutkan, bahawa ivent semalam di sudut kampung merupakan ivent dan kegiatan khusus, berbeda dengan mengamen asyik yang lebih terbuka. Termasuk festival kampung seni, merupakan kegiatan yang di setting khusus sesuai dengan tema tertentu, termasuk kedalam 49 kalender ivent berupa skala kota, skala provinsi, skala nasional dan Internasional atau skala daerah, regional serta internasional. 49 ivent tersebut belum termasuk level berskala kecamatan dan kelurahan.

Ivent tersebut sebagai konsep dan hasil pembinaan terhadap sanggar seni di kota Sawahlunto. Pembinaan tersebut mesti di akomodir dalam bentuk keterampilan. omong kosong kiranya, pembinaan yang diberikan kepada sanggar seni untuk terus latihan sementara wadah bagi mereka untuk mengekspresikan hasil latihan yang dilakukan oleh sanggar. Jadi, tujuan pemerintah bagaimana mendorong group atau sanggar untuk memotifasi mereka dalam segi pembinaan. Bagaimana memberikan pembinaan terhadap generasi muda, bahwa budaya dan tradisi harus dikembangkan serta tetap dipertahankan agar tidak tergerus jaman dengan kemajuan teknologi saat ini.

Ia menyebutkan dengan banyaknya ivent juga memberikan dampak positif pada generasi muda. Sebab, generasi muda bisa mengambil bagian dari ivent tersebut. Fakta membuktikan group band, Teater dan bahkan randai sekalipun dengan pergelaran yang dilakukan diminati kembali oleh generasi muda.

Selanjutnya, terang dia, ivent ini bertujuan untuk tetap mempromosikan pariwisata sawahlunto, sebagai ikon kota. Artinya dengan banyaknya ivent yang digelar maka kacamata nasional dan internasional semakin familiar dengan nama Kota Sawahlunto. Karena, bisa saja selama ini kota Sawahlunto belum diketahui banyak orang, sehingga dengan banyaknya ivent di kota Sawahlunto, maka akan semakin familiar di tengah-tengah masyarat dan menjadi sorotan. Artinya, ivent menjadi ajang promosi, begitu di sebut kota Sawahlunto, maka akan akrab dengan ivent-ivent yang terselenggara di Kota Sawahlunto.

Kemudian, ivent yang dilaksanakan tersebut juga bertujuan untuk menunjukan eksistensi kota Sawahlunto, sebagai kota ivent. Sebab, pariwisata tanpa ivent tidak ada artinya di mata masyarakat. Jadi, ivent tersebut merupakan atraksi wisata yang diciptakan. Sehingga pengunjung datang ke Kota Sawahlunto tidak hanya sekedar melihat ojek wisata, namun juga banyak terdapat ivent yang dapat dinikmati.

Selain itu, ivent tersebut bertujuan mendorong perputaran ekonomi masyarakat. Adanya ivent tersebut orang akan berkumpul di suatu tempat. Kemudian, mereka juga akan berbelanja sehingga terjadi permintaan dan penawaran dengan masyarakat pedagang sekitar. Sehingga pendapatan masyarakat sekitar pun akan bertambah dan perputaran uang menjadi banyak. Maka, pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat. Hal itu juga menjadi tujuan ivent tersebut diselenggarakan untuk mengangkat industri pariwisata yang ada, seperti kuliner, akomodasi, transportasi. Maka, ivent tersebut terselenggara akan membawa dampat yang positif bagi semua stak holder.

Ia mengaku target pengunjung dalam tahun 2016 sesuai dengan RPJMD kota sebanyak 850 ribu pengunjung. Tetapi ada target di luar RPJMD memang diberikan oleh pemerintah pusat malahan sebanyak 1 juta pengunjung dengan asumsi terdongkrak  dengan mak Itam yang telah mulai sehat. Namun faktanya, Mak Itam sehat tetapi rel-nya belum sehat. Hal ini menjadi persoalan sehingga mak itam juga belum optimal bisa digerakan, untuk mendongkrak kunjugan sesuai target pemerintah pusat.

Ketika tahun sebelumnya, mak itam sakit, banyak kelompok dan group hubungan traval akhirnya membatalkan ke Sawahlunto karena ke inginan mereka untuk menikmati nuansa berkereta api uap jaman dulu belum terpenuhi. Meskipun saat ini, kondisi sekarang mak Itam telah sehat, tetapi pemerintah kota juga belum bisa mempromosikan untuk kembali menikmati kereta uap itu, karena rel dan jalurnya yang belum diperbaiki. Perbaikan jalur rel tersebut bukan menjadi kewenangan serta tanggungjawab pemerintah kota, namun dari kementerian perhubungan dan kereta api.

"Penganggaran untuk 49 ivent tahun 2016 yang menyebar pada benyak kegiatan termasuk sport tourism, trabas, kros dan pacu kuda. Hal itu tidak hanya ivent seni budaya saja, jika di kailkulasikan sebanyak Rp1,5 miliar total pasilitasi daerah untuk pengelenggaraan ivent selama setahun," papar Efriyanto.

Maka, dari sejumlah ivent yang ada tersebut akan memberikan multiefek atau dampak positif bagi masyarakat terutama dalam hal ekonomi kerakyatan. Misalnya pada ivent Tour de Singkarak diperkirakan pengunjung hadir menyaksikan lebih dari 10 ribu baik yang terpusat di Kandih Finis, maupun yang menyaksikan sepanjang jalan. Jika satu orang berbelanja Rp50 ribu saja, bisa mendapatkan Rp500 juta untuk satukali ivent. Sementara penyelenggaraan ivent tersebut sebesar Rp300-an juta.

Sawahlunto Internasional Songket Carnival (Sisca) setelah dihitung oleh Dinas Perindusterian, Perdagangan, Koperasi dan Tenagakerja (Disperindagkopnaker), uang sebesar Rp5 miliar beredar di kota Sawahlunto selama ivent berlangsung. Hal itu di mulai dari perhitungan pembelian bahan songket, kemudian banyak peserta, akomodasi datang ke sawahlunto. Semua hotel penuh, home stye tingkat huninya mencapai 80 persen.

"Semua ivent tersebut tidak semuanya di biayai seratus persen oleh pemerintah daerah, ada beberapa ivent stimulan seperti sport tourism trabas, rokres, pacu kuda. Kita hanya mentimulasi bentuk pemberian hadian, sementara biaya-biaya operasional dan kebutuhan lainnya mereka cari sendiri malaui sponsor atau pihak ke tiga," akunya.

Untuk promosi pariwisata dalam hal penyelenggaraan ivent tidak terfokus pada seperti berjual beli. Jika promosi wisata di nilai sebagai jual beli otomatis tidak akan ada yang sanggup untuk promosi. Berjual beli itu berapa modal yang dikeluarkan dan berapa untung yang didapat. Menurutnya, bukan seperti itu promosi itu sesungguhnya. Sebab, promosi memiliki nilai sangat fluktuatif dan sangat sulit untuk mengukurnya. Kemudian dampaknya pun tidak hanya sesaat dirasakan dan butuh waktu yang panjang untuk mempromosikan daerah.

Ada pihak yang menilai, berapa anggaran dikeluarkan dan pendapatan setiap ivent yang dilakukan pariwisata tidak sektor bisnis. Kalau untuk bisnis ada destinasinya. Sebab pariwisatanya  dalam skop SKPDnya bertugas mendorong bagaimana sektor industri yang ada menjadi pedagang. Jadi, ivent tidak seperti jual beli, sebab tugas wisata adalah memfasilitasi masyarakat dan mengangkat citra kota. Kalau bisnisnya adalah destinasi yang dikelola oleh pihak ketiga dan harus menghitung untung.

Ivent tersebut diantaranya adalah bulan Februari 2016 ada tiga ivent Sawahlunto Trail Adventure, pergelaran seni budaya daerah, smocom open roadrace. Kemudian Maret ada dua ivent yakni Festival Tansi Baru, Tenis Eksekutif Wisata. April ada tiga ivent, Festival kota tua, wall climbing Silo 10.000, Festival randai tingkat kota sawahlunto. Bulan Mei ada empat rangkaian ivent, Bareta trail adventure, kejuaraan tinju TK Sumbar, open motocross dan Grasstrack, Brand Ambasador lansian PKK, TK Sumatera Barat.

Selanjutnya, bulan Juli terdapat tiga ivent yaitu, pagelaran seni budaya daerah, festival kuliner nusantara, dan pemilihan duta wisata cilik. Bulan Agustus punya empat ivent seperti, Jambore PKK tingkat Sumbar, Tour de Singkarak, Festival Randai Tingkat Sumbar, dan Sawahlunto Internasional Songket Carnival. Kemudian, bulan September mempunya empat ivent yaitu,  Pemilihan uda uni duta wisata, festival musik karawitan, festival burung berkicau, dan Sawahlunto Internasional Musik Festival. Bulan Oktober terdiri dari tiga ivent yakni Festival Muharram, kejuaraan nasional para layang, dan Festival Wayang Nusantara.

Selanjutnya pada bulan November terdiri dari tiga ivet yakni Mountain Bike, Sawahlunto night run, Multikultural event dan makan bajamba. Desember, Open motocross dan grasstrack, festival burung berkicau, tabligh akbar, sawahlunto trail adventure, sawahlunto Derby, pacu anjing, malam pergantian tahun baru.

No comments:

Post a Comment