Saturday, March 14, 2015

Jenis-Jenis Silat Minangkabau

Laporan: Julnadi Inderapura

Silat ( Silek ) merupakan penamaan di Minangkabau, Silek atau seni beladiri yang dikenal dengan Silat. Minangkabau mengangut Sistem matrilineal membuat anak laki-laki setelah akil balik harus tinggal di surau. Silek adalah salah satu dasar pendidikan penting yang harus dipelajari oleh anak laki-laki Minangkabau disamping pendidikan agama Islam. Silek jadi unsur penting dalam tradisi dan adat masyarakat Minangkabau yang merupakan ekspersi etnis Minang.
Silek sudah merasuk dalam setiap kehidupan sehari-hari dalam individu masyarakat Minang dan muncul sebagai unsur penting dalam cerita rakyat, legenda, pepatah dan tradisi lisan di Minangkabau. Ada banyak jenis-jenis silat Minangkabau atau aliran Silek di Sumatera Barat antara lain:

·        Silek Kumanggo
·        Silek Lintau
·        Silek Tuo
Silek Tuo ada yang menganggap itu adalah versi silek paling tua, namun pendapat lain mengatakan bahwa silat itu berasal dari Tuanku Nan Tuo dari Kabupaten Agam. Tuanku Nan Tuo adalah anggota dari Harimau Nan Salapan, sebutan lain dari Kaum Paderi yang berjuang melawan Belanda di Sumatera Barat
·        Silek Sitaralak
merupakan silat yang beraliran keras dan kuat
·        Silek Harimau
·        Silek Pauh
·        Silek Sungai Patai
·        Silek Luncua
·        Silek Gulo Gulo Tareh
·        Silek Baru
·        SilekUlu Ambek

Silek Ulu Ambek banyak terdapat pada pesisir Pariaman. Ada beberapa nama aliran Silek lain yang punya nama, yakni Silek Tiang Ampek, Silek Balubuih, Silek Pangian dan Buah Tarok dari Bayang, Pesisir Selatan.

Jenis beladiri Silek tersebut ditemukan dibanyak tempat di Sumatera Barat,  meskipun banyak jenis lain yang lebih lokal. Bahkan ada yang hanya terdapat dalam suatu kampung saja dan untuk yang terakhir ini lebih tepat rasanya untuk disebut perguruan silek daripada aliran yang sebagian besar menamakan aliran sileknya dengan nama kampung asal aliran silek itu berasal dan tidak mengasosiasikan diri mereka dengan salah satu aliran diatas, malah beberapa menamakan diri dengan nama yang unik seperti Harimau Lalok, Gajah Badorong, Kuciang Bagaluik atau Puti Mandi.

Kemudian, antara sitaralak dan Silek Tuo (silat paling tua) adalah kajian yang menarik untuk dikupas lebih dalam. Gerakan silek itu diambil dari berbagai macam hewan yang ada di Minangkabau, contohnya Silek Harimau, Kuciang dan Silek Buayo (Buaya), namun di dalam perkembangan silek selanjutnya, ada sasaran silek, umumnya silek yang berasal dari kalangan tarekat atau ulama agama Islam menghilangkan unsur-unsur gerakan hewan di dalam gerakan silek mereka karena dianggap bertentangan dengan unsur agama. 

No comments:

Post a Comment